EKSPRESI
KESENIAN DAN PERMAINAN TRADISIONAL
Frekuensi pelaksanaan pergelaran kesenian
Kridho Budoyo
Kesenian kethoprak ” KRIDHO BUDOYO ” muncul adanya kelompok muda mudi yang terketuk dan menghidupkan kembali kethoprak ini dengan pemain-pemain muda dari organisasi muda-mudi yang ada di Keputren. Anak-anak muda ini begitu tertarik dengan kesenian kethoprak, kemudian mereka giat berlatih dan sering mengadakan pentas setiap tahun baik itu untuk acara perayaan hari kemerdekaan maupun acara merti dusun yang ada di dusun Keputren sampai sekarang.
Pari Kesit
Kesenian Jathilan ” Kudho Pari Kesit ” ini juga selalu tampil dalam setiap ada kunjungan ataupun kegiatan kampung lainnya, sehingga dalam setiap tahun rata rata bisa pentas 3 – 4 kali. Hal inilah yang kemudian membuat kesenian ini mampu bertahan dan bersemangat dalam hal latihan rutin.
Setyo Rini
Kesenian Gejog Lesung ” Setyorini ” muncul sebagai ungkapan rasa syukur para petani karena hasil panen yang melimpah pada waktu itu. Lesung itu sendiri adalah sebuah alat penumbuk padi yang terbuat dari kayu panjang besar yang kemudian berbentuk seperti perahu, yang digunakan untuk menumpuk hasil padi para petani dengan menggunakan Alu ( batang kayu panjang untuk menumbuk padi di dalam lesung, sehingga menghasilkan bunyi dan irama yang indah, apalagi dengan nyanyian tembang tembang jawa yang popular pada waktu itu, irama lesung itu menjadi semakin tampak nyaman dan menenangkan hati yang mendengarkannya. Dalam setiap tahunnya rata rata Gejog Lesung Setyo Rini tampil pentas 1 – 2 kali.
Suko Lestari
Kesenian Montro "Suko Lestari" ini sudah cukup lama keberadaannya, bahkan sudah lintas generasi. Kelompok kesenian ini sudah sering melakukan pertunjukan di berbagai daerah, bahkan pernah tampil di Stasiun Televisi juga. Setiap tahun pasti ada sekitar 3-4 kali penampilan baik di even kecil maupun besar. Untuk latihan sendiri setiap malam rabu pada minggu pertama setiap bulan.
Sentono Laras
Kesenian Karawitan ” Sentono Laras” berdiri pada tahun 2007. Pendirian kelompok karawitan ini terinspirasi dari masyhurnya kelompok seni yang sejak dulu berkembang di Gunung Kelir namun telah lama vakum. Dalam setiap tahunnya rata rata Karawitan Sentono Laras dapat tampil pentas 1 – 2 kali.
Roudlatul Muta'allimin
Kesenian Hadroh Roudlotul Muta’allimn berdiri sejak tanggal 2 Oktober 2015. Latihan berjalan tiap malam kamis dua minggu sekali, di Mushola Roudlatul Muta’allimn Karet.disamping membaca sholawat juga diisi kajian kitab oleh KH Basuk Abdullah. Kelompok Hadroh Roudlotul Muta'allim sering di undang untuk tampil pada acara pengajian di masyarakat Pleret.
Sanggar Tari Ersa
Keberadaan seni tari sangat didukung oleh masyarakat, pelaku seni, dan pemerintah daerah. Khususnya Sanggar Tari Ersa Kauman Bantul sebagai pendorong motivasi masyarakat dalam melestarikan, mengamankan dan mengelola kesenian tradisi untuk mewujudkan jati diri masyarakat dengan mendasarkan pada kearifan budaya lokal. Kendala yang dimiliki oleh Sanggar Tari Ersa adalah kurangnya informasi periklanan dalam mengiklankan sanggarnya. Oleh sebab itu, penulis akan membuat desain website, sehingga memudahkan Sanggar Tari Ersa untuk mengelola periklanannya dan bertujuan sebagai penarik daya minat masyarakat dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan lokal.
Ngesti Purnomo
Sholawat Jawa Ngesti Purnomo Berdri pada tanggal 1 Januari 1985 dibawah asuhan Simbah Kyai Sholeh dari Jejeran. Pada awal berdirinya Ketua Bapak Juari Warto Sudarmo dengan anggota 15 ORANG.
Saat ini anggotanya sudah berubah menjadi 25 orang dengan mengalami regenerasi anggota dan kepengurusan. Latihan setiap minggu sekali dan setiap bulan sekali dipentaskan dipendopo Purwatmajan karet pleret.
Frekuensi Pelaksanaan Permainan Tradisional
Dakon
Dakon adalah salah satu jenis permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak laki-laki maupun perempuan. Bahkan, dakon bisa juga dimainkan oleh orang dewasa sebagai sarana rekreasi. Dakon sebenarnya adalah alat untuk bermain congklak. Permainan Dakon ini setiap hari masih ditemui dan dimainkan oleh anak-anak di Kalurahan Pleret
Lompat Tali
Lompat tali merupakan permainan tradisional yang menggunakan karet gelang sebagai media bermain ini masih sangat sering dijumpai terutama ketika sore hari yang pesertanya mayoritas anak-anak perempuan.
Bas Basan
Bas-basan. Permainan tradisional yang menggunakan bidang petak-petak semacam papan catur, yang disebut dham-dhaman. Petak-petak dibagi menjadi tiga ruang, dua ruang puncak, dan satu ruang badan. Permainan ini masih sering dijumpai di berbagai sudut di wilayah Kalurahan Pleret.
Engklek
Engklek adalah permainan tradisional anak-anak yang dimainkan di atas bidang berupa gambar delapan kotak dan satu gambar gunung. Gambar sebagai bidang permainan tersebut dibuat di lantai, jalanan, tanah lapang, dan tempat datar lainnya. Biasanya, gambar di buat dengan kapur tulis, arang, dan kayu jika dibuat di atas tanah. Permainan engklek ini masih sering dijumpai di wilayah Kalurahan Pleret.
Layangan
Layang-layang merupakan jenis permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak hingga orang dewasa. Permainan ini hampir ditemukan di setiap penjuru daerah di Indonesia. Permainan layang-layang ini masih dijumpai di wilayah Kalurahan Pleret dan biasanya dijumpai ditanah lapang atau di lahan kosong pada musim angin.
Gobak Sodor
Gobak sodor atau galah asin adalah salah satu permainan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Permainan gobak sodor merupakan permainan menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Permainan ini masih sering dijumpai di sekolah-sekolah di wilayah Kalurahan Pleret.