POTENSI

BAHASA, SASTRA DAN AKSARA

Kelompok Mocopatan  

Kelompok Macapatan Sekar Laras Kanoman

Organisasi/Paguyuban seni Mocopat "Sekar Laras" berkedudukan di Dusun Kanoman, Pedukuhan Pungkuran, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelompok Macapat yang diketuai oleh Bapak Sarwidi didirikan pada tanggal 11 Juli 2015. Terdapat 12 orang anggota dalam kelompok tersebut. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan adalah Pentas Hari Jadi Kabupaten Bantul dan Gelar Budaya Warisan Budaya Mataram Pleret.  


https://www.youtube.com/watch?v=xVB7Mso3bJA


Kelompok Macapatan Wiromo Manunggal Tambalan

Kelompok Macapatan "Wiromo Manunggal" yang berada di wilayah Dusun Tambalan, Padukuhan Trayeman, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret merupakan komunitas pelestari budaya jawa khususnya pada tembang macapat. Kelompok Macapat yang diketahui Bpk. Suhadi didirikan pada tanggal 1 Oktober 2018. Kelompok yang beranggotakan 19 orang ini bertujuan untuk menghimpun potensi yang ada, bersama-sama mengupayakan penguatan nilai-nilai budaya khususnya budaya tradisonal yang bermanfaat untuk masyarakat. 

Periode masa bakti kepengurusan Kelompok Macapat "Wiromo Manunggal" adalah 5 tahun. Rapat dilaksanakan setiap 1 bulan sekali dengan tujuan untuk menetapkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pengurus dan anggota guna memajukan Kelompok Macapat "Wiromo Manunggal". 

Sholawat Jawa Ngesti Purnomo Karet

Sholawat Jawa Ngesti Purnomo Berdri pada tanggal 1 Januari 1985 dibawah asuhan Simbah Kyai Sholeh dari Jejeran. Pada awal berdirinya Ketua Bapak Juari Warto Sudarmo dengan anggota 15 ORANG. 

Saat ini anggotanya sudah berubah menjadi 25 orang dengan mengalami regenerasi anggota dan kepengurusan. Latihan setiap minggu sekali dan setiap bulan sekali dipentaskan dipendopo Purwatmajan karet pleret.

Sholawat Montro Bedukan 

Sholawat montro " Mudo Karyo ", pimpinan Bp. Yatino berdiri pada Tahun 1986, Group ini beralamatkan di dusun Bedukan Pleret. Adapun Jadwal latihannya adalah setiap Selasa Legi dan beranggotakan 20 orang. 

 

Kesenian Sholawat Montro Kauman 

Seni Montro Sukalestari berasal dari Dusun Kauman, Pleret, Bantul. Kesenian Montro ini mulanya berfungsi sebagai sarana dakwah, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan hari-hari besar Islam lainnya. Diawali pada 11 April 1939 di Kauman Pleret, Bantul, semenjak hadir Kanjeng Pangeran Yudanegara menantu HB VII untuk memberikan sentuhan-sentuhan pada lagu dan singir slawatan montro. Pada lagu iringan tampak pengaruh dari wayang orang kraton Yogyakarta dengan maca kanda. Semenjak itulah kemudian seni Montro banyak diminati dan dilakukan oleh masyarakat Kauman, Pleret Bantul.

Kata montro dalam bahasa Jawa berarti nama bunga mentimun, juga bisa berarti nama gending montro. Perbedaan antara shalawatan Maulud dan shalawatan montro adalah pada gerakan tarinya. Shalawatan Maulid hanya duduk bersila, sedangkan shalawatan montro ada gerakan tarinya. Perlengkapan instrumen pengiringnya antara lain: 4 buah rebana, 1 kendang batangan, 1 kendang ketipung, kempul, gong, dan 6 orang pelantun lagu dan seorang maca kandha. Dan kelompok penari yang juga ikut melantunkan syair lagu.

Pada pementasannya, semua duduk bersila dan hening sesuai dengan isi lantunan lagu syairnya. Kelompok penarinya pun duduk, jika ada gerak hanya sebagian badannya dan leher yang lembut, sesekali tangannya bergerak lembut di seputaran tubuhnya..


https://www.youtube.com/watch?v=ofaYDrl5XS4